Senin, 18 April 2011

Teori Teori Perdagangan internasional

Pada perkembangannya perdagangan internasional dibedakan menjadi 3 yakni:

  1. Merkantilisme
  2. Klasik
  3. Modern
Teori klasik dipelopori oleh Adam smith dengan absololute adventege dan david ricardo dengan coparative adventege
  1.  Teori keunggulan mutlak (absolut)
    Dikemukakan oleh Adam Smith. Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara, karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Menurut teori ini, Bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda antarnegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
    Negara
    Produksi
    Perbandingan dasar tukar dalam negeri (DTDN)
    kain
    TV
    kain/ TV
    TV/ kain
    Indonesia
    90
    60
     90/  60 = 1, 5
     60/ 90 = 0, 67
    Belanda
    50
    100
    50/ 100 = 0, 5
     100/ 50 = 2
    Dari tabel diatas, Indonesia punya keunggulan mutlak dalam produksi kain, sedangkan keunggulan mutlak belanda dalam produksi tv.

    2. Teori keunggulan komparatif.
    Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Teori keungulan komparatif melihat kuntungan atau kerugian dari perdagangan internasional dalam perbandingan relatif. Hingga saat ini, teori keunggulan komparatif merupakan dasar utama yang menjadi alasan negara melakukan perdagangan internasional.

    David Ricardo berpendapat bahwa meskipun suatu negara mengalami kerugian mutlak (dalam artian tidak mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi kedua jenis barang bila dibandingkan dengan negara lain), namun perdagangan internasional yang saling menguntungkan kedua belah pihak masih dapat dilakukan, asal negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya relatif terkecil dari negara lain.

    Dalam menggunakan teori keunggulan komparatif, kita akan berpijak pada asumsi berikut :
    - perdagangan melibatkan dua negara
    - ada dua barang berbeda yang diperdagangkan
    - berlaku teori nilai tenaga kerja, yaitu nilai atau harga suatu barang dapat dihitung dari
    jumlah waktu (jam kerja) tenaga kerja yang dipakai dalam memproduksi barang tersebut.

    negaraJum.Jam KerjaPerbandingan efisiensi tenaga kerja
    KemejaTasKemejaTas
    Indonesia121/42/3
    Malaysia4343/2
    Dari tabel diatas, indonesia punya keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan malaysia masih punya kesempatan memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional jika berspesialisasi dalam produksi tas.

    Dasar pemikiran Ricardo mengenai penyebab terjadinya perdagangan antarnegara pada prinsipnya sama dengan dasar pemikiran dari Adam Smith, namun berbeda pada cara pengukuran keunggulan suatu negara, yakni dilihat komparatif biayanya, bukan perbedaan absolutnya. Jadi, beda dari kedua teori diatas terletak pada biaya mutlak dan biaya relatif untuk memproduksi barang/ jasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review