Selasa, 26 April 2011

PENGUKURAN


A. SIFAT PENGUKURAN

Pengukuran dalam penelitian terdiri dari pemberian angka angka pada peristiwa peristiwa empiris sesuai dengan aturan aturan tertentu. Definisi ini menyatakan bahwa pengukuran merupakan proses yang terdiri dari 3 bagian, yakni:
a. Memilih peristiwa empiris yang dapat diamati
b. Memakai angka atau symbol untuk mewakili aspek aspek peristiwa tersebut
c. Menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkan pengamatan kepada symbol

B. SKALA PENGUKURAN

Terdapat tiga ciri cirri skala, yakni:

a. Bilangannya berurutan. Satu bilangan adalah lebih besar daripada, lebih kecil daripada, atau sama dengan bilangan yang lain

b.
Selisih antara bilangan bilangan adalah berurutan. Selisih antara sepasang bilangan adalah lebih nesar daripada, lebih kecil daripada, atau sama dengan selisih antara pasangan bilangan yang lain

c. Deret bilangan mempunyai asal mula yang unik yang ditandai dengan bilangan nol

Kombinasi ciri ciri uraian,jarak, dan asal mula menghasilkan pengelompokan skala ukuran berikut yang umum dipakai:

C. SUMBER SUMBER PERBEDAAN PENGUKURAN

Secara ideal, varian harus skor antar koresponden seharusnya mencerminkan perbedaan yang sebenarnya dalam pendapat mereka mengenai perusahaan. Sikap terhadap perusahaan sebagai pemberi kerja, sebagai organisasi yang peka terhadap yang peka tehadap lingkungan, atau sebagai penduduk yang progresif akan dinyatakan secara tepat. Akan tetapi, empat kesalahan pokok mungkin membuat hasil-hasilnya menyimpang. Sumber-sumber ini adalah responden, situasi, pengukur, dan alat pengukurnya.

SUMBER-SUMBER KESALAHAN

a. Responden sebagai sumber kesalahan

Perbedaan perbedaan dalam pendapatan akan muncul dri cirri-ciri responden yang relatif stabil yang berpengaruh kepada skor. Yang terakhir ini mungkin berupa pengalaman traumatis seorang responden dengan Prince Corporation atau stafnya. Responden mungkin enggan untuk mengeluarkan perasaan-perasaanya yang sagat negative atau mungkin tidak terlalu mengetahui perusahaan ini tetapi tidak mau mengakui hal ini. Keengganan ini cendrung menjadikan pembicaraan sebagai wawancara “duga-dugaan”

b. Faktor-faktor situasi 

Bidang-bidang masalah opotensial demikian sangat banyak. Setiap kondisiyang memberikan beban kepada wawancara bias mempunyai dampak serius terhadap respon antara pewawancara dengan responden.

c. Pengukuran sebagai sumber kesalahan

Suatu instrument yang tidak baik dapat mengganggu. Kekurangan lain dari instrument yang tidak jelas nampak adalah pengambilan sample yang kurang tepat dari populasi yang bersangkutan. Jarang terjadi bahwa instrument penelitian menjajaki semua isu potensial yang penting.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review