Selasa, 26 April 2011

Sistem Perencanaan dan Pengendalian manajemen

Era globalisasi ekonomi sekarang ini, perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis sebelumnya. Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik, namun telah didatangi oleh pesaing-pesaing mancanegara yang membawa produk dan jasa yang sarat dengan kandungan persaingan. Selain membawa perubahan yang kita secara nilai secara postif, globalisasi ekonomi ternyata membawa permasalahan yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai struktur sistem pengendalian manajemen yang baik akan tersisih, banyak sistem manajemen perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan arus perubahan dalam globalisasi ekonomi
Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.

Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.

Dampak yang timbul dikarenakan perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain organisasi perusahaan akan kesulitan menghadapi berbagai perubahan tajam radikal, konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan jalan dan tidak dapat membuat berbagai perencanaan, tidak dapat memprediksi target organisasi ke depannya

Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian manajemen dimulai dari pengamatan dan pengindetifikasian memacu perubahan (change drivers) yang berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.) Struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan lainnya yang secara bersama-sama digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang dikatakan Mulyadi, Johny (2001 : 8) bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen yaitu Struktur organisasi, Jejaring informasi dan Sistem penghargaan. Rerangka pendesainan struktur sistem pendesainan pengendalian manajemen mempergunakan pendekatan contigency approach dan human resource leverage.

Permasalahan struktur sistem pengendalian manajemen penting untuk dikaji karena memberikan harapan yaitu kemampuan bagi manajemen perusahaan untuk memetakan secara komprehensif lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh organisasi perusahaan di masa depan, melakukan perubahan dengan cepat peta perjalanan tersebut sesuai dengan tuntutan perubahan yang diperkirakan akan terjadi dan melipatgandakan kinerja perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang luar biasa besarnya untuk senantiasa melakukan perubahan yang diperlukan.

Struktur Sistem Pengendalian Manajemen

Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan diterapi sistem tersebut.

Dalam membangun struktur organisasi dibangun berdasarkan fungsi yang dituntut dari organisasi yang bersangkutan, jika organisasi dibangun untuk memasuki lingkungan bisnis yang menuntut kecepatan pengambilan keputusan yang di dalamnya costumer memegang kendali bisnis dan yang mempekerjakan knowlegde workes, struktur organisasi yang pas dengan fungsi organisasi tersebut adalah yang memiliki karakteristik, cepat respon, fleksibel dan inovatif.

Struktur sistem pengendalian manajemen diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang memasukil lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. Agar dapat dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan dan bertumbuh di lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk secara berkelanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing.

Untuk dapat bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perusahaan tidak cukup hanya mampu menjadi pencipta kekayaan (wealth-creating institution) namun, dituntut untuk memiliki kemampuan jauh lebih dari itu, perusahaan dituntut untuk menjadi institusi pelipatgandaan kekayaan (wealth-multiplying institution) untuk membangun kemampuan perusahaan sebagai pelipat gandaan kekayaan, 
manajemen perlu memanfaatkan sistem manajemen yang khusus didesain untuk tujuan pelipatgandaan kekayaan.

Sistem pengendalian yang efektif adalah sistem yang diarahkan kepada dua penyebab, diperlukannya pengendalian ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat dtingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui prilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui :
1.Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.
2.Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui 

personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs dan shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalaui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai

Proses Struktur Sistem Pengendalian Manajemen 

Proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap utama berikut ini :

1.Perumusan Strategi

Tahap perumusan strategi adalah tahap yang sangat menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi. Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap tren perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tren tersebut dilakukan perumusan, misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai organisasi.

2.Perencanaan Strategik

Setelah perusahaan merumuskan tentang strategi yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi melalui organisasi, strategi tersebut kemudian perlu diimplementasikan. Langkah pertama adalah melaksanakan perencanaan strategik, dalam langkah ini strategi yang telah dirumuskan diterjemahkan ke dalam neraca strategik yang komprehensif dan koheren, yang terdiri dari tiga komponen : sasaran strategik, target, inisiatif strategic

3.Penyusun Program

Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanaan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan
.
4.Penyusunan Anggaran

Penyusunan program adalah proses penyusunan rencana jangka panjang untuk menjabarkan inisiatif strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Pelaksanaan inisiatif strategik memerlukan perencanan sistematik langkah-langkah yang akan ditempuh oleh perusahaan dalam jangka panjang ke depan beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah tersebut. penyusunan program menghasilkan program, suatu rencana jangka panjang yang berisi langkah-langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumberdaya yang diperlukan untuk itu.
Penyusunan anggaran adalah proses penyusunan rencana jangka pendek (biasanya untuk jangka waktu satu tahun) yang berisi langkah-langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan sebagian dari program dalam penyusunan anggaran dijabarkan program tertentu ke dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran, ditunjukkan manajer dan karyawan yang bertanggung jawab dan dialokasikan sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

5.Implementasi

Setelah rencana menyeluruh selesai disusun, langkah berikutnya adalah implementasi rencana. Dalam tahap implementasi rencana ini, manajemen dan karyawan melaksanakan rencana yang tercantum dalam anggaran ke dalam kegiatan nyata. Oleh karena anggaran adalah bagian dari program, dan program merupakan penjabaran sasaran strategik dipilih sebagai penjabaran strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus senantiasa menyadari keterkaitan erat diantara implementasi, anggaran, program, inisiatif, sasaran strategik dan strategi. Kesadaran demikian akan mempertahankan langkah-langkah rinci yang dilaksanakan dalam tahap implementasi tetap dalam rerangka yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi.

6.Pemantauan

Implementasi rencana memerlukan pemantauan, hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memerlukan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program, dan inisiatif strategik. Hasil implementasi rencana juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategik telah berhasil diwujudkan dan visi organisasi dapat dicapai. 

PERENCANAAN STRATEGIS

A. PENDAHULUAN 

Dalam organisasi perencanaan strategis terjadi baik di kantor pusat maupun di unit bisnis, jika organisasi tersebut kecil dan tidak mempunyai inti bisnis maka hanya melibatkan eksekutif senior dan staf perencanaan, jika organisasi lebih kecil lagi maka hanya kepala eksekutif saja atau CEO. 

B.DEFINISI DAN SIFAT PERENCANAAN STRATEGIS 

Rencana strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entitas. Sedangkan perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan 
strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahun  yang akan datang. 

Evolusi dari Perencanaan Strategis 

Lima puluh tahun yang lalu, proses perencanaan strategis dihampir semua organisasi tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka panjang hal tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi. Beberapa perusahaan memulai sistem perencanaan strategis formal diakhir tahun 1950-an tetapi hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan kegagalan karena adaptasi minor dari sistem anggaran yang ada. Dengan berjalannya waktu manajemen mengambil pelajaran dari pengalaman mereka. 

Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis 

Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat, antara lain: 

1. Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran Tahunan 

Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk masa  depan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun kedepan. Suatu rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas. Dengan demikian manfaat penting dari pembuatan suatu rencana strategis adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi dari anggaran operasi yang efektif. Selain itu mempunyai manfaat memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya yang optimal yang mendukung opsi-opsi strategis kunci. 

2. Alat Pengembangan Manajemen 

Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam melengkapi para manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan mengimplementasikannya. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perencanaa strategis formal, proses itu sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan output dari proses tersebut, yang merupakan dokumen rencana. 

3. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka Panjang 

Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk meyediakan waktu guna memikirkan masalah masalah jangka panjang yang penting. 

4. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang 

Debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan meyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer individual. 

Meskipun perencanaan strategis mempunyai banyak manfaat, namun juga  memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 

1. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian formulir,  latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis. 

2. Bahwa organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dari departemen tersebut. 

3. Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan mahal

Rencana strategis formal yang diinginkan dalam organisasi memiliki  karakteristik berikut:

1. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategis adalah penting.

2. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit.

3. Ada kepastian yang cukup besar mengenai masa depan, tetapi organisasi  memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. 

Struktur dan Isi Program 
Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk megestimasikan konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk memperoleh aktiva modal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode yang pendek. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga usaha-usaha untuk berguna untuk dilakukan. Banyak organisasi membuat rencana yang sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan. 

Hubungan Organisasional 
Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab lainnya, dibantu oleh staf mereka. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas terjadwal, melalui mana mereka dapat mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama. Manajer dari departemen-departemen individual biasanya tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis. 

Gaya Manajemen 
Para perancang sistem tersebut harus mendiagnosis dengan benar gaya dari manajemen senior dan memastikan bahwa sistem tersebut sesuai dengan gaya itu, ini merupakan tugas yang sulit karena perencanaan strategis formal telah menjadi suatu gaya dan beberapa manajer berpikir bahwa mereka mungkin dipandang kuno jika tidak menggunakannya dengan demikian mereka mungkin

PENGUKURAN


A. SIFAT PENGUKURAN

Pengukuran dalam penelitian terdiri dari pemberian angka angka pada peristiwa peristiwa empiris sesuai dengan aturan aturan tertentu. Definisi ini menyatakan bahwa pengukuran merupakan proses yang terdiri dari 3 bagian, yakni:
a. Memilih peristiwa empiris yang dapat diamati
b. Memakai angka atau symbol untuk mewakili aspek aspek peristiwa tersebut
c. Menerapkan aturan pemetaan untuk menghubungkan pengamatan kepada symbol

B. SKALA PENGUKURAN

Terdapat tiga ciri cirri skala, yakni:

a. Bilangannya berurutan. Satu bilangan adalah lebih besar daripada, lebih kecil daripada, atau sama dengan bilangan yang lain

b.
Selisih antara bilangan bilangan adalah berurutan. Selisih antara sepasang bilangan adalah lebih nesar daripada, lebih kecil daripada, atau sama dengan selisih antara pasangan bilangan yang lain

c. Deret bilangan mempunyai asal mula yang unik yang ditandai dengan bilangan nol

Kombinasi ciri ciri uraian,jarak, dan asal mula menghasilkan pengelompokan skala ukuran berikut yang umum dipakai:

C. SUMBER SUMBER PERBEDAAN PENGUKURAN

Secara ideal, varian harus skor antar koresponden seharusnya mencerminkan perbedaan yang sebenarnya dalam pendapat mereka mengenai perusahaan. Sikap terhadap perusahaan sebagai pemberi kerja, sebagai organisasi yang peka terhadap yang peka tehadap lingkungan, atau sebagai penduduk yang progresif akan dinyatakan secara tepat. Akan tetapi, empat kesalahan pokok mungkin membuat hasil-hasilnya menyimpang. Sumber-sumber ini adalah responden, situasi, pengukur, dan alat pengukurnya.

SUMBER-SUMBER KESALAHAN

a. Responden sebagai sumber kesalahan

Perbedaan perbedaan dalam pendapatan akan muncul dri cirri-ciri responden yang relatif stabil yang berpengaruh kepada skor. Yang terakhir ini mungkin berupa pengalaman traumatis seorang responden dengan Prince Corporation atau stafnya. Responden mungkin enggan untuk mengeluarkan perasaan-perasaanya yang sagat negative atau mungkin tidak terlalu mengetahui perusahaan ini tetapi tidak mau mengakui hal ini. Keengganan ini cendrung menjadikan pembicaraan sebagai wawancara “duga-dugaan”

b. Faktor-faktor situasi 

Bidang-bidang masalah opotensial demikian sangat banyak. Setiap kondisiyang memberikan beban kepada wawancara bias mempunyai dampak serius terhadap respon antara pewawancara dengan responden.

c. Pengukuran sebagai sumber kesalahan

Suatu instrument yang tidak baik dapat mengganggu. Kekurangan lain dari instrument yang tidak jelas nampak adalah pengambilan sample yang kurang tepat dari populasi yang bersangkutan. Jarang terjadi bahwa instrument penelitian menjajaki semua isu potensial yang penting.

Penetapan harga transfer dalam meningkatkan laba perusahaan

Latar belakang

Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang dibentuk tersebut terjadi transfer barang atau jasa. Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam bisnisnya, seringkali menempuh diversifikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar. Diversifikasi merupakan suatu usaha manajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi dalam menghadapi teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak, semakin diperlukan berbagai alat untuk mengintegrasikan unit-unit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi dalam perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya.
Diversifikasi bisnis dilakukan dengan membentuk pusat-pusat laba. Proses pembentukan pusat-pusat laba disebut dengan divisionalisasi. Divisionalisasi tidak selalu diikuti dengan desentralisasi wewenang manajemen puncak kepada para manajer divisi yang dibentuk. Divisionalisasi yang diikuti dengan desentralisasi wewenang manajemen puncak akan mengakibatkan divisi-divisi seolah-olah sebagai perusahaan yang bebas (independent companies) yang diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh divisi. Harga transfer mempunyai peran ganda. Di satu sisi, harga transfer mempertegas diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak. Harga transfer menetepkan dengan tegas hak masing-masing manajer divisi untuk mendapatkan laba. Di sisi lain, harga transfer berperan sebagai salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Dengan kebijakan ini, manajer divisi dipaksa untuk merundingkan harga transfer yang adil bagi semua divisi yang terlibat, sehingga dua atau lebih divisi yang terpisah perlu melakukan hubungan dalam mencapai tujuan perusahaan bersama.

Konsep harga transfer

Dalam arti luas harga transfer meliputi harga produk atau jasa yang ditransfer antarpusat pertanggungjawaban dalam perusahaan. Dengan demikian pengertian harga transfer ini meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu dan departemen produksi dan harga “jual” produk atau jasa yang ditransfer antar pusat laba. Dalam arti sempit harga transfer merupakan harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama. Karena manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba yang diperoleh, maka setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba, selalu diperhitungkan di dalamnya unsur laba.

Karakteristik harga transfer:

Jika antar pusat laba dalam suatu perusahaan membeli dan menjual barang, ada dua macam keputusan yang harus di buat.
1. Keputusan pemilihan sumber. Keputusan pertama yang harus dibuat adalah penentuan dimana produk harus diproduksi, yaitu diproduksi di dalam perusahaan atau dibeli dari pemasok luar. Keputusan ini disebut dengan istilah lain sourcing decision.

2. Keputusan penentuan harga transfer. Jika produk diproduksi di dalam perusahaan, keputusan berikutnya yang harus dibuat adalah pada harga transfer berapa produk tersebut ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli. Keputusan ini dikenal dengan istilah lain transfer pricing decision.

Dalam penentuan harga transfer ada dua divisi yang terlibat: divisi penjual, yang mentransfer barang atau jasa dan divisi pembeli, yang menerima transfer barang atau jasa dari divisi penjual. Dari dua konsep harga transfer di atas, penetuan harga transfer yang memiliki potensi untuk menimbulkan banyak masalah adalah penentuan harga transfer barang antardivisi sebagai pusat laba.

Harga transfer pada hakikatnya memiliki tiga karakteristik berikut ini:

1. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh mereka dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi di divisi pembeli.

2. Harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya.

3. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.

Masalah yang dirundingkan dalam penentuan harga transfer

Karena setiap divisi yang dibentuk perusahaan diukur kinerjanya atas dasar laba yang diperoleh masing-masing, maka dua masalah yang selalu dirundingkan oleh divisi penjual dan divisi pembeli adalah:

1. Dasar yang digunakan sebagai landasan penentuan harga transfer. Dalam penentuan harga transfer, divisi pembeli dan divisi penjual harus menyepakati dasar yang akan dipakai sebagai landasan penentuan harga transfer: biaya dan harga pasar. Biaya yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer adalah biaya penuh: biaya penuh sesungguhnya dan biaya penuh standar.

2. Besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer. Dua factor yang harus dirundingkan antara divisi penjual dengan divisi pembeli dalam menentukan besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer adalah:

Dasar yang digunakan untuk menentukan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer.

Besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer.

Laba yang diperhitungkan dalam harga transfer dapat ditentukan berdasarkan persentase tertentu dari biaya penuh atau berdasarkan aktiva penuh yang digunakan untuk memproduksi produk. Jika laba ditentukan sebesar persentase tertentu dari biaya penuh, harga transfer yang dihasilkan tidak memperhitungkan modal yang diperlukan dalam memproduksi produk yang ditransfer. Aktiva penuh merupakan dasar yang baik untuk memperhitungkan laba dalam harga transfer, namun banyak masalah yang timbul dalam memperhitungkan aktiva penuh sebagai investment base. Jika aktiva penuh divisi dipakai sebagai dasar penentuan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer, dua factor yang harus dipertimbangkan adalah:

1. Jenis aktiva yang diperhitungkan sebagai dasar.
2. Cara penilaian aktiva yang digunakan sebagai dasar

Jenis aktiva yang diperhitungkan sebagai dasar penentuan laba dalam harga transfer dapat digolongkan menjadi dua kelompok: aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Jenis aktiva yang diperhitungkan dalam aktiva lancar divisi penjual adalah aktiva lancar yang digunakan untuk operasi divisi penjual. Dengan demikian investasi sementara dalam surat berharga tidak diperhitungkan sebagai aktiva yang dipakai sebagai dasar penentuan laba dalam harga transfer. Begitu pula dengan investasi jangka panjang divisi penjual tidak diperhitungkan dalam aktiva tidak lancar yang dipakai sebagai dasar penentuan laba dalam harga transfer.

Aktiva tetap yang diperhitungkan sebagai dasar penentuan laba dalam harga transfer adalah kondisi aktiva tetap divisi penjual pada awal tahun berlakunya harga transfer. Jika dalam tahun berjalan, divisi penjual melakukan investasi dalam aktiva tetap, jumlah investasi ini biasanya diperhitungkan dalam penentuan harga transfer tahun berikutnya. Begitu pula jika dalam tahun berjalan divisi penjual melakukan penghentian pemakaian aktiva tetapnya, perubahan ini baru diperhitungkan dalam penentuan harga transfer tahun berikutnya.

Dalam penentuan harga transfer berdasarkan biaya, terdapat berbagai pilihan tipe biaya yang digunakan sebagai dasar: biaya sesungguhnya atau biaya standar. Tipe biaya manapun yang dipilih, biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer dapat direkayasa dengan salah satu dari tiga metode biaya: full costing, variable costing, activity based costing.

Dalam penentuan harga transfer berdasarkan harga pasar, harga transfer dihitung dengan menggunakan metode harga pasar minus. Harga yang berlaku di pasar dikurangi dengan potongan volume dan berbagai biaya yang dapat dihindari oleh divisi penjual untuk mendapatkan harga barang atau jasa yang ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli. Jika produk yang ditransfer memiliki harga pasar, harga pasar produk merupakan biaya kesempatan baik bagi divisi penjual maupun bagi divisi pembeli, sehingga harga tersebut merupakan dasar yang adil sebagai dasar penentuan harga transfer bagi divisi yang terlibat.

Karena penentuan harga transfer memerlukan proses negosiasi antar manajer divisi yang terlibat, perlu dibuat aturan negosiasi, sehingga masing-masing manajer menggunakan dasar yang sama untuk membahas berbagai unsur yang akan diperhitungkan dalam harga transfer. Di samping itu, karena terdapat kemungkinan terjadinya perselisihan pendapat antar manajer divisi yang terlibat, perlu dibentuk lembaga arbitrase untuk memberi kesempatan kepada para manajer tersebut untuk mengajukan dan menyelesaikan berbagai perbedaan yang tidak dapat mereka selesaikan dalam proses negosiasi.

KONSEP CORPORATE PLANNING DAN STRATEGIC MANAGEMENT

PENDAHULUAN

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.


TAHAP PERKEMBANGAN KONSEP

Tahap 1 : Anggaran dan pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil.

Tahap 2 : Perencanaan jangka panjang.

Tahap 3 : Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU).

Tahap 4 : Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan strategis yang terpadu ini bersifat administratif.

Tahap 5 : Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis.



perbandingan akuntansi di 10 negara, secara garis besar

1. Belanda
Pengukuran Akuntansi
Metode yang umum digunakan di Belanda adalah metode pembelian. Goodwill merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yag dibeli. Goodwill tersebut dikapitalisasi dan diamortisasi selam estimasi masa manfaat, hingga maksimum 20 tahun.
Metode ekuitas digunakan apabila investor memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan usaha dan keuangan.
Fleksibelitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham.


Pelaporan Keuangan
? Akuntansi di belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuanghan yang relatif permisif, tetapi standar praktek profesional yang sangat tinggi. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas trpisah.
Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut :
o Neraca
o Laporan Laba Rugi
o Catatan-catatan
o Laporan Direksi
o Informasi lain yang direkomendasikan
o Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya.
o Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alas an-alasan di balik setiap perubahan akauntansi yng dilakukan.
o Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahan saja maupun konsolidasi. Prinsip akntansi yang sama harus digunakan dalam keduanya.
Standar Akuntansi
- Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan.
- Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan Kelompok Studi Akuntansi Tiga Pihak dan melahirkan kamar dagang.
- Auditing di Belanda merupakan propesi yang mengatur diri sendiri. Badan pengaturnya adalah Institut Akuntan Terdaftar Belanda (NivRA)
2. Inggris
Pengukuran Akuntansi
o Inggris memperbolehkan baik metode akuisis dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha.
o Berdasarkan metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Konsilidasi proporsional hanya dioperbolehkan untuk lembaga patungan bukan perusahaan. Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan asosiasi (di mana perusahaan memilki 20 persenatau lebih hak suara dan dilakukan konsilidasi) dan untuk lembaga patungan berbentuk perusahaan.
o Aktiva dapat dinilai dengan menggunakan biaya histories. Persediaan (yang disebut sebagai stok barang) dinailai  berdasarkan FIFO atu harga rata-rata, sedangkan LIFO tidak diperbolehkan.
o Sewa guna usaha yang mengalihkan risiko dan imbalan kepemilkan kepada pihak penyewa (leasee) dikapitalisasi dan kewajiban sewa guna usaha disajikan sebagai akun kewajiban..
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuanagan di Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup:
1. Laporan direksi
2. Laporan laba dan Rugi dan Neraca
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang Diakui
5. Laporan Kebijakan Akuntansi
6. Catatan Atas Refrensi dalam Laporan Keuangan
7. Laporan auditor
Standar Akuntansi
a. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang.
b. Aktifitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi.
c. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut Undang-Undang perusahaan. Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas dan dikonsilidasikan sepanjang tahun.
d. Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of Chartered accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountans of Scotland
4. The chartered Assosiation of Certified accountants
5. The Institute of Cost and Mnagement Accountants
6. The Cartered Institute of Public Financeand accountancy

3. Amerika Serikat
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan.
Berdasarkan metode pembelian, goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama maksimum 40 tahun dan jumlah amorisasi dimasukkan ke dalam laba periode berjalan. Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian. Goodwill  dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang di berikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh (termasuk aktiva tidak berwujud lainnya).
Berkenaan dengan penilaian persediaan, metode LIFO, FIFO dan metode rata-rata dibolehkan dan digunakan secara luas. Ekuiti pemilik biasanya diukur berdasarkan kontibusi modal dan laba ditahan ( yaitu, semua laba dan rugi sejak berdirinya perusahaan, dikurangi distribusi deviden atau penarikan oleh pemilik dan prior period adjusments tertentu). Kontrak konstruksi jangka panjang boleh diukur dengan komplited-contracts method atau percentage-of-completion method.
Pelaporan Keuangan
- Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini :
- Laporan manajemen
- Laporan auditor independen
- Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
- Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
- Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan
- Catatan Laporan Keungan
- Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk perusahaan saja.
- Pelaporan laba persaham terbagi dalam primari earnings per share dan fully diluted earnings per share.
Standar Akuntansi
a. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hukum federal.
b. Setiap Negara bagian memmiliki hukum perusahaannya sendiri; secara umum, hukum berisi ketentuan minimal atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic.
c. Akuntansi AS menyukai regulasi akuntansi yang mendetail.
d. Sistem kekuasaan bersama yang berlaku di AS adalah Securities Exchange Commission (SEC), Internal Revenue Service (IRS), Financial Accounting Standard Board (FASB), Financial Executives Institution (FEI), Institute of Management Accountants (IMA), dan American Accounting Association (AAA).
e. Standar akuntansi keuangan dibentuk dalam sektor private dan dilaksanakan melalui tindakan sektor publik.
f. Penyusunan standar akuntansi keuangan di AS adalah ketergantungan (paling tidak secara implisit) atas kerangka konseptual.

4. Prancis
Pengukuran Akuntansi
Pada dasarnya, prinsip biaya historis dipakai di Perancis sementara pada saat yang sama relevansi atas nilai berjalan (current value) dimungkinkan, khususnya untuk properti, pabrik, dan peralatan serta investasi jangka panjang.
Aktiva berwujud umumnya dinilai berdasarkan biaya histories. Aktiva tetap didepresiasi menurut provisi pajak, umumnya menurut dasar garis lurus atau saldo berrganda.
Depresiasi dan amortisasi menjadi masalah khusus dalam pengukuran akuntansi karena hukum-hukum pajak mengatur jumlah tertentu yang tidak selalu berhubungan dengan biaya aktual (lihat komentar sebelumnya dalam seksi ini). Sama halnya, beban bunga proyek-proyek konstruksi besar boleh dipapitalisasi tetapi harus langsung dianggap biaya bagi tujuan pajak.
Amortisasi goodwill bervariasi mulai dari lima tahun hingga dua puluh tahun. Biaya R & D boleh dikapitalisasi dalam kondisi-kondisi yang sangat khusus tetapi kemudian harus diamortisasikan selama periode tidak lebih dari lima tahun. Cadangan legal dibentuk dalam neraca dengan menyesuaikan laba ditahan sampai cadangan tersebut mencapai 10% dari modal legal.
Pelaporan Keuangan
Dalam waktu kurang dari setengah abad, pelaporan keuangan di Perancis telah mengalami kemajuan dari pelaporan marjinal ke pelaporan yang rumit.
Pelaporan keuangan harus melaporkan berikut ini :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Direktur : mencangkup pembahasan aktivitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, peristiwa setelah tanggal neraca yang penting, kegiatan penelitian dan pengembangan serta ringkasan hsil operasi perusahaan selama 5 tahun terakhir.
5. Laporan Auditor
Standar Akuntansi
Sumber standar akuntansi keuangan yang sebenarnya di Perancis adalah hukum tertulis.
Empat organisasi utama yang terlibat dalam pembuatan standar di Perancis adalah:
1. Consell National de la Comptabilite, or CNC (National Accounting Board)
2. Commission des Operations de Bourse (COB)
3. Ordre des Experts-Comptables et des Comptables Agrees (OECCA)
4. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes (CNCC)

5. Jerman
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi keuangan di Jerman memiliki tiga dimensi yang secara signifikan membedakannya dengan sistem-sistem akuntansi nasional lain khususnya dengan sistem Inggris-Amerika. Pertama  dan yang paling berbeda, lingkungan akunatansi Jerman telah berubah terus menerus dan mengagumkan sejak  akhir PD II. Karakteristik utama kedua dari akuntansi Jerman adalah bahwa akuntansi jerman berada dibawah hokum pajak.
Jerman merupakan salah satu pengikut setiap prinsip biaya historis di dunia. Kaitan langsung system akuntansi dengan aturan-aturan perpajakan menjelaskan lebih jauh dominasi pengukuran biaya histories.
Aturan-aturan kapitalisasi sangat spesifis. Biaya memulai atau biaya ekspansi bisnis boleh dikapitalisasi, sedangkan biaya untuk mendapatkan modal ekuitas atau aset-aset tak berwujud yang tidak diperoleh dalam transaksi pertuakaran tidak boleh dimasukkan dalam neraca. Hukum pajak menghendaki agar goodwill yang diperoleh dikapitalisasi dan diamortisasikan selama periode lima belas tahun.

Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Jerman cukup luas tetapi dilihat dari standar Inggris-Amerika mempunyai nilai informasi yang terbatas. Kondisi ini muncul terutama dari fakta bahwa aturan-aturan akuntansi pajak mendominasi sebagian besar akuntansi keuangan.
Laporan arus kas tidak diwajibkan tetapi disediakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Persyaratan-persyratan pelaporan keuangan Jerman menetapkn teknik-teknik konsolidasi yang sama dengan kebiasaan Inggris-Amerika.
Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas Laporan Keuangan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Standar Akuntansi
? Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
Aktivitas ini tidak terdapat di Jerman seperti yang dimengerti dalam Negara-negara bahasa Inggris. German Institute terutama berurusan dengan penyusunan standar-standar auditing, namun GI juga mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi dan interpretasi-interpretasi atas persoalan-persoalan akuntansi keuangan. Rekomendasi dan interpretasi ini tidak mengikat bagi anggota-anggota GI dan pembuat laporan keuangan.

6. Jepang
Pengukuran Akuntansi
Beban depresiasi selalu diukur berdasarkan basis pajak. Hal ini biasanya meng-understate laba perusahaan-perusahaan Jepang yang dilaporkan.
Laporan keuangan konsolidasi sekarang diwajibkan di Jepang walaupun sejumlah besar perusahaan-perusahaan anak dibebaskan dengan berbagai cara
Kesimpulannya, pengukuran akuntansi Jepang masih sangat mengikuti ketentuan-ketentuan tradisional walaupun adaptasi terhadap standar internasional terus meningkat

Pelaporan Keuangan
Undang-undang komersial mewajibkan penyiapan dan publikasi laporan keuangan perusahaan induk saja dan bahwa MOF (melalui SEL) mewajibkan laporan keuangan konsolidasi bagi KK yang terdaftar di pasar modal (dengan beberapa pengecualian yang ditentukan).
Laporan keuangan Jepang tidak merefleksikan pengakuan apapun atas perubahan daya beli unit mata uang. Baik laporan keuangan itu sendiri atau laporan supplementer atau catatan atas laporan keuangan tidak menyebut-nyebut efek inflasi.
Laporan keuangan berikut ini disiapkan kepada para pemegang saham atau kreditor yang berkepentingan:
a. Neraca,
b. Laporan laba-rugi,
c. Laporan bisnis,
d. Usulan bagi pembagian laba,
e. Skedul-skedul kegiatan.
Standar Akuntansi
Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
- Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA.
- Pengaruh yang paling kuat datang dari undang-undang komersial yang diatur oleh Menteri Kehakiman (MOJ)
- Jalur utama penyusunan standar akuntansi di Jepang dikelola oleh Menteri Keuangan (MOF) melalui badan penasehat khususnya, Business Accounting Deliberation Council (BADC).

7. Republik Ceko
Pengukuran Akuntansi
? Metode akuisisi adalah metode yang digunakan dalam mencatat penggabungan usaha
? Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan asosiasi
? Metode konsolidasi proporsional digunakan untuk perusahaan patungan
? Cadangan wajib yang diharuskan : laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk perusahaan dengan kewajiban terbatas.
? Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha
? Metode ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi 20 persen.
? Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.

Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Catatan atas laporan keuangan
e. Penjelasan kondisi keuangan
Standar Akuntansi
Hukum komersial yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun 1991 dan mulai berlaku efektif tanggal 1 Januari 1992
Kementerian keuangan bertanggung jawab atas prinsip-prinsip akuntansi.
akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-Undang Akuntansi dan Keputusan Kementerian Keuangan.


8. Cina
Pengukuran Akuntansi
Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha
Metode ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi 20 persen.
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Catatan atas laporan keuangan
e. Penjelasan kondisi keuangan
Standar Akuntansi
Hukum Akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000 menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi
Dewan Negara (suatu badan eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) juga telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR)
Kementerian Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan auditing
Kementerian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk perusahaan bisnis (Accounting Standars for Business Enterprises-ASBE)
Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standars Committee-Casc) merupakan badan berwenang di bawah Kementerian Keuangan

9. Taiwan
Pengukuran Akuntansi
Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar 20 persen atau lebih.
Persediaan disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan pasar, baik metode FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan asumsi arus biaya yang dapat diterima
Pelaporan Keuangan
Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar 20 persen atau lebih.
Persediaan disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan pasar, baik metode FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan asumsi arus biaya yang dapat diterima
Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :
- Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
- Alasan-alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhnya terhadap lapora keuangan.
- Hak kreditor terhadap aktiva tertentu.
- Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material
- Pembatasan atas pembagian laba
- Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik
- Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting
Standar Akuntansi
? Standar Akuntansi ditetapkan oleh Komite Standar AKuntansi Keuangan (financial accounting standars committee- FASC) dari Lembaga Pengembangan Dan Penelitian Akuntansi (accounting research and development foundation-ARDF)

10. Meksiko
Pengukuran Akuntansi
Metode ekuitas digunakan apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali, yang umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50%.
metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan
Cadangan wajib (hukum) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan
e. Catatan
Standar Akuntansi
  • Institute Akuntan Publik Meksiko (instituto Mexicano de Contadores Públicos) menerbitkan standar akuntansi dan auditing di Meksiko.
  • Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang berada dibawah institute tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing.

Sebelum Hongkong dikembalikan kepada Cina tahun 1997, Cina sudah mulai mengembangkan standar akuntansi yang disesuaikan dengan SAI. Bagaimanakah pengaruh dari kembalinya Hongkong pada Cina terhadap standar Akuntansi Cina selanjutnya?

Berdasarkan perjanjian antara Cina dan Inggris pada tahun 1997, Cina telah menjamin untuk melaksanakan ketentuan “satu Negara, dua sistem” dimana gaya hidup Hongkong tidak akan berubah selama 50 tahun serta kebebasan dan hak dasar akan dijamin berdasarkan hukum. 

o Sistem akuntansi di Cina untuk perusahaan bisnis mempunyai prinsip dasar : kelangsungan usaha, substansi mengungguli bentuk, konsistensi, ketepatan waktu, dapat dipahami, dasar akrual, penyandingan, kehati-hatian, materialistik dan penurunan nilai. Serta standar akuntansi Cina yaitu : Hukum Akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000 menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi

o Dewan Negara (suatu badan eksekutif yang berhubungan dengan kabinet) juga telah mengeluarkan Aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting and Reporting Rules for Enterprises-FARR)

o Kementerian Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan auditing

o Pengukuran Akuntansi : Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, metode ekuitas digunakan apabila kepemilikan terhadap perusahaan lain melebihi 20 persen, konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.

o Pelaporan keuangan terdiri dari : Neraca, Laporan laba rugi, Laporan arus kas, Catatan atas laporan keuangan, Penjelasan kondisi keuangan.

tujuan dari klasifikasi sistem akuntansi

Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik. 
Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha memahami dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk memformulasikan hubungan  yang nyata antara fakta-fakta tersebut. Alasan ini berlaku juga dalam disiplin ilmiah (seperti kimia, fisika), maupun ilmu-ilmu sosial (seperti ekonomi dan sosiologi). Serta perubahan-perubahan bisa di kristalisasi dan perubahan yang diharapkan bisa diprediksikan. Ada kemungkinan bahwa agen-agen perubahan dapat diidentifikasi dan laju perubahan dapat diukur. Dalam semua hal, banyak praktisi dan akademisi akuntansi internasional melihat kegunaan dari prosedur dan analisis klasifikasi. Selain itu klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntasi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Selain darri pada itu juga kalau kita lihat dari fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.



PENDEKATAN ATAU METODE PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

PENDEKATAN ATAU METODE PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.

1. Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.

Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.

2. Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.

3. Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.

4. Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.


TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

  1. Perumusan misi perusahaan;
  2. Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
  3. Penentuan arah, sasaran dan strategi;
  4. Identifikasi program dan proyeksi keuangan.




Akuntansi Komparatif


SISTEM AKUNTANSI JEPANG

Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hokum pajak penghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut juga. Pada paruh pertama abad ke- 20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman; pada paruh kedua, ide- ide dari AS yang berpengaruh. Akhir- akhir ini, pengaruh Badan Standart Akuntansi Internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasi sector swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
Perusahaan – perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama- sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990- an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan- perusahaan Jepang.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990- an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan- perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi

Pemerintah nasional memiliki pengaruh paling signifikann terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang- undang: Hukum Komersial, Undang- undang Pasar Modal dan Undang- undang Pajak Penghasilan Perusahaan. Ketiga hokum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Seseorang peneliti Jepang menyebut keadaan tersebut sebagai “ Sistem Hukum segitiga “.
Hukum Komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman ( MOJ ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Seluruh perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam “ aturan- aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi , laporan usaha, dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.
Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam Undang- undang Pasar Modal ( Securities and Exchange Law – SEL ) yang diatur oleh Kementrian Keuangan. SEL dibuat berdasarkan Undang – undang Pasar Modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa pendudukan AS setelah Perang Dunia II. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.
Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha ( Business Accounting Deliberation Council – BADC ) merupakan lembaga penasehat khusus bagi Kementrian Keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL. BADC diangkat oleh Kementrian Keuangan dan bekerja paruh waktu. Mereka berasal dari kalangan akademis, pemerintahan, lingkaran bisnis serta anggota Institut Akuntan Publik bersertifikat di Jepang ( Japan Institut Of Certified Accountants – JICPA ). ( Anggota BADC memiliki latar belakang akuntansi, berbeda dengan latar belakang hokum untuk individu yang bekerja dalam masalah – masalah Hukum Komersial pada Kementrian kehakiman ). BADC didukung oleh organisasi penelitian yang dikenal sebagai Institut Penelitian Keuangan Perusahaan ( Corporate Finance Research Institut).
JICPA merupakan organisasi profesi CPA di Jepang. Seluruh CPA harus menjadi anggota JICPA. Selain menyediakan tuntunan dalam pelaksanaan suatu audit, JICPA menerbitkan tuntunan implementasi dalam masalah- masalah akuntansi dan melakukan konsultasi dengan BADC dalam mengembangkan standar akuntansi. Standar auditing yang diterima secara umum (mirip yang ada di Amerika Serikat ), lebih disebarluaskan oleh BADC daripada oleh JICPA.

Pelaporan Keuangan

Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal- hal berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Usaha
4. Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
5. Skedul Pendukung
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan Undang- undang Pasar Modal ( Securities and Exchange Laws – SEL ) yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama dengan Hukum Komersial ditambah dengan laporan arus kas. Namun demikian, menurut SEL, laporan konsolidasilah yang menjadi perhatian utama, bukan laporan keuangan induk perusahaan. Catatan kaki skedul tambhan juga diwajibkan. Laporan keuangan dan skedul yang disusun sesuai dengan SEL harus diaudit oleh auditor independent.

Pengukuran Akuntansi

Hukum Komersial mewajibkan perusahaan- perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi. Selain itu, perusahaan yang mencatatkan saham harus menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL.
Kebanyakan prakrik akuntansi yang sebelumnya dijelaskan dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari Perubahan Besar dalam Akuntansi seperti yang disebutkan sebelumnya. Perubahan – perubahan terakhir ini meliputi : (1) mengharuskan perusahaan yang mencatatkan sahamnya untuk membuat laporan arus kas; (2) memperluas jumlah anak perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan kendali yang dimiliki dan bukan persentase kepemilikan; (3) memperluas jumlah perusahaan afiliasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas berdasarkan pengaruh signifikan dan bukan pada persentase kepemilikan; (4) menilai investasi dalam surat berharga sebesar harga pasar dan bukan harga perolehan; (5) provisi penuh atas kewajiban tangguhan; dan (6) akrual penuh atas pension dan kewajiban pensiun lainnya. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS

Sistem Akuntasi Cina

Pada Akhir tahun 1970-an,para pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan pusat bergaya soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di bawah kendali Partai komunis.
Akuntansi di Cina memiliki Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung jawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti Xia ( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya pernah menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari sejarah tersebut..

Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat Cina pada tahun 1949. Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet dimana Negara mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi seluruh alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kendali yang kaku atas perekonomian.
Pelaporan Keuangan Cukup sering dilakukan dan lengkap. Cirri utamanya adalah orientasi mana jemen dana, yang mana dana diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan selama proses produksi.
Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid ( Campuran ), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system yang berorientasi kepada pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup privatisasi,termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yang mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan.

Regulasi dan penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi, yang diamandemenkan pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi, termasuk yang tida dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara. Dewan Negara ( satuan Eksekutif yang berhubungan dengan Kabinet ) Juga telah mengeluarkan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan ( Financial Accounting and reporting Rules for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah akuntansi keuangan dan peaporan lainya. FARR Berlaku untuk seluruh perusahaan selain perusahaan yang sangat kecil yang tidak memperoleh dana dariluar, Kementrian keuangan, yang dawasi oleh Dewan Negara , merumuskan standar akuntansi dan auiditing.
Pada tahun 1992 Menteri keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan Bisnis ( Accounting Standards For Busines Enterprises- ASBE). ASBE yang baru diterbitkan pada tahun 2001.
Komite Standar Akuntansi Cina ( China Accounting Standards Committee-CASC) didirikan pada tahun 1998 sebagai badan berwenang dibawah kementrian keuangan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Standar akuntansi.
Sistem Akuntansi di Cina Untuk Perusahaan Bisnis
- Prinsip dasar : Kelangsungan Usaha, Substansi Mengungguli bentuk,konsistensi,ketepatan waktu, dapat dipahami dasar akrual,penyandingan ,kehati-hatian, materialitas penurunan nilai.
- Definisi Elemen : aktiva , Kewajiban Ekuitas pemilik, Pendapatan , beban ,laba
- Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban.ekuitas.
- Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan klasifikasinya .
Isi laporan keuangan dan akuntansi
BELANDA
Akuntansi Belanda memiliki beberapa Pardoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan Akuntansi dan pelaporan keuangan yang realtif permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi.Belanda merupakan negara hukum kode namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar . Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dau aktivitas terpisah. Lebih lanjut lagi , orientasi kewajaran berkembang tanpa adnya pengaruh dari pasar saham. Inggris dan Amrika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti atau bahkan melabihi negara-negara kontinental lainnya, dan tidak seperti Eropa kontinental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap standar dan aturan akuntansi.
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internsional untuk akuntansi dan praktik yang dapat diterima. Belanda juga menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar didunia, seperti Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever.
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Dewan terdiri dari :
1. Penyusun laporan keuangan ( Perusahaan)
2. Pengguna laporan keuangan ( Perwakilan serikat buruh dan analis keuangan )
3. Auditor laporan keuangan ( Institut Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA )

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review